Rabu, 09 November 2011

VERTIKULTUR SOLUSI BERCOCOK TANAM DI LAHAN TERBATAS

Vertikultur berasal dari kata "vertikal" dan "culture" artinya teknik budidaya tanaman secara vertikal atau bertingkat. Penggunaan vertikultur selain bertujuan untuk konsumsi sehari-hari, juga berguna dalam penghijauan dan memperindah lingkungan sekitar.
Vertikultur dapat dilakukan pada lahan yang sempit, sehingga teknik ini cocok diterapkan pada lingkungan perumahan, terutama pada perumahan-perumahan yang memiliki halaman terbatas. 


Teknik budidaya tanaman dengan sistem vertikultur dapat dilakukan dengan memanfaatkan limbah di lingkungan tempat tinggal.  sebagai contoh, untuk media tanam yang digunakan kita bisa memanfaatkan sampah organik rumah tangga yang di fermentasikan menjadi kompos.  Selanjutnya, tempat (rak) yang digunakan untuk vertikultur bisa menggunakan bambu, talang air, drum bekas, kaleng dan lain-lain.

Berikut akan dijelaskan bagaimana membuat vertikultur sayuran dengan memanfaatkan talang air.
1.  Persiapan pembuatan rak tanaman 
  • Bahan yang digunakan dalam membuat rak tanaman adalah talang air, tutup talang, dan pengait, sedangkan alat yang digunakan adalah paku, palu dan gergaji besi.
Talang air

 Tutup talang air

Pengait talang 
  • Kegiatan membuat rak tanaman dimulai dengan mengukur talang air sepanjang 1 meter kemudian di potong menggunakan gergaji besi.  Selanjutnya talang air yang telah dipotong ditutup dengan menggunakan tutup talang yang telah dilubangi menggunakan paku.

Membuat lubang pada tutup talang


tutup talang yang telah dilubangi

Talang yang telah diberi tutup

  talang dipotong sepanjang 1 meter

Kemudian pasang pengait pada dinding sesuai dengan ukuran talang, jumlah pengait yang digunakan disesuaikan dengan ukuran talang.  Untuk talang dengan ukuran 1 meter, cukup gunakan 2 pengait saja.

 Talang dipasang dengan menggunakan pengait


talang di pasang ke dinding


Rak tanaman

2.  Pengisian media tanam kedalam rak
  • Media yang digunakan untuk budidaya vertikultur berupa campuran kompos sampah rumah tangga: tanah: dan arang sekam (1:1:1) tanpa menggunakan pupuk kimia. Usahakan media yang digunakan memiliki porositas dan aerasi baik, tetapi masih tetap bisa memegang air.  

Mengisi media tanam pada talang

Media yang diisikan kedalam rak tanam sebaiknya jangan terlalu penuh.  Hal ini dilakukan agar air siraman tanaman tidak meluap dan dapat terserap dengan sempurna.

 3.  Penanaman benih sayuran pada rak vertikultur
  • Jenis tanaman yang biasa digunakan untuk vertikultur biasanya adalah sayuran daun, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menanam jenis yang lain.  Sayuran daun dipilih karena umurnya genjanh, dan perawatannya relatif mudah. 
  • Sebaiknya benih yang akan ditanam pada rak-rak tanaman disemai terlebih dahulu selama 1 minggu, penyemaian dilakukan akar bibit yang akan ditanam mutunya baik karena telah masuk proses seleksi.  Kriteria bibit yang baik adalah pertumbuhannya seragam dan tidak terserang hama penyakit.  


pakcoy umur 7 hari setelah tanam

Setelah benih disemai maka bibit dapat dipindah tanamkan ke dalam rak-rak tanam yang telah tersedia.  jarak tanam yang digunakan disesuikan dengan jenis tanaman yang di tanam, untuk tanaman pakcoy dan selada gunakan jarak tanam 10 cm x 10 cm.

 Selada 14 hari setelah tanam

pakcoy umur 14 hari setelah tanam

Pengairan dilakukan sehari dua kali, gunakan gembor untuk menyiram tanaman, sehingga butiran-butiran air tidak terlalu besar dan dapat menyebabkan rusak/robohnya tanaman.  Pengendalian hama dan penyakit sebaiknya dilakukan secara konvensional.  Usahakan tidak menggunakan pestisida dalam mengendalikan hama dan penyakit sehingga sayuran yang dihasilkan bebas pestisida (organik).

Vertikultur sayuran siap panen 30 hari setelah tanam

Setelah berumur 30 hari sayuran siap untuk dipanen.

1 komentar: